Oleh dr Vicka Farah Diba 

Apabila pembaca masih kurang familiar terhadap istilah medis yang menjadi judul kali ini, perkenankan saya untuk menjelaskan sedikit mengenai prognosis. 

Prognosis ialah suatu perkiraan perjalanan, durasi, akibat, dari suatu penyakit berdasarkan pengetahun umum dan patogenesis penyakit serta keberadaan faktor risikonya. Penetapan prognosis suatu penyakit penting peranannya dalam rencana pengobatan dan edukasi pasien. Dimana pasien berhak mendapatkan informasi mengenai penyakitnya dan kemungkinan kesembuhannya. Tahapan prognosis penyakit yang berasal dari bahasa Latin adalah : Dubia (meragukan), Sanam/ Bonam (sembuh/baik), Malam (buruk)

Telah menjadi hak pasien untuk mengetahui kondisi penyakit termasuk "ramalan" kesembuhannya, sehingga menjadi kewajiban seorang dokter pula untuk menjelaskannya. Kadang seorang dokter harus memberikan "kabar pahit" kepada pasien, terutama pada pasien yang secara medis sudah dinyatakan berada pada terminal stage atau tahap akhir suatu penyakit. Hal ini tidak lantas diartikan bahwa seorang dokter telah bertindak "mendahului" keputusanNya. Karena sebagaimana kita ketahui, hidup dan matinya seseorang sudah ada yang mengatur.

Pada prinsipnya dokter hanya menyampaikan sesuai ilmu pengetahuan yang dimiliki, namun perubahan dan ketetapan takdir hidup (Qada dan Qadar) hanya milikNya. Prognosis Malam menjadi Bonam pun dapat terjadi bila kita berdoa. 

Sebagaimana sabda Rasulullah Shollallahu ’alaih wa sallam: “Tidak ada yang dapat menolak taqdir (ketentuan) Allah ta’aala selain do’a. Dan Tidak ada yang dapat menambah (memperpanjang) umur seseorang selain (perbuatan) baik.” (HR Tirmidzi)
“Barangsiapa hatinya terbuka untuk berdo’a, maka pintu-pintu rahmat akan dibukakan untuknya. Tidak ada permohonan yang lebih disenangi oleh Allah daripada permohonan orang yang meminta keselamatan. Sesungguhnya do’a bermanfa’at bagi sesuatu yang sedang terjadi dan yang belum terjadi. Dan tidak ada yang bisa menolak taqdir kecuali do’a, maka berpeganglah wahai hamba Allah pada do’a”. (HR Turmudzi dan Hakim)

Dari Ustd. K. H. Muhammad Arifin Ilham
Assalaamu alaikum wa rahmatullaahi wa barkaatuhu. Sahabat sholehku, Ketika nabi Musa tidak berdaya dibelakang pasukan Fira'un, didepan lautan merah, lalu beliau berdoa, beliaupun ALLAH selamatkan dengan terbelah lautan (QS Al A'rof : 141). Nabi Ibrahim tidak berdaya, dibakar hidup hidup lalu berdoa, beliaupun ALLAH selamatkan, apipun menjadi dingin (QS Al Anbiya : 69). Nabi Muhammad & para sahabat beliau menghadapi teror luar biasa, dihina sampai dibunuh lalu berdoa, Rasulullah & para sahabat, ALLAH menangkan (QS Al Baqoroh : 214). So jangan pernah meremehkan DOA, jangan merasa frustasi berdoa, doa itu power bahkan senjata yang sangat DAHSYAT (QS Al Mu'min : 60). Tidak ada yang mustahil bagi Allah, semua bisa terjadi dengan IZINNYA, sahabatku. Karena itu TAATILAH ALLAH & YAQINLAH DOA DIIJABAH ALLAH...InsyaAllah ...aamiin