Banyak hal yang bisa kita ambil hikmah dari alam, Pelajaran tentang kedisiplinan, ketulusan dan kesetiaan.
Bak irama sirkardian, alam juga mempunyai jam biologisnya sendiri. Di pagi hari, 3 ekor kawanan tupai (kami menjulukinya Alvin and the Chipmunks) :D muncul bersama kicauan burung pipit di halaman belakang rumah untuk mencari makan biji bijian sawit nan lezat. Sedangkan di sore hari, giliran pasangan burung Enggang yang datang untuk mencari makan. 
Enggang merupakan burung langka asli dari hutan Kalimantan, Burung Enggang mempunyai kebiasaan hidup berpasang-pasangan dan cara bertelurnya merupakan suatu daya tarik tersendiri.
Pada awal masa bertelur burung jantan membuat lubang yang terletak tinggi pada batang pohon untuk tempat bersarang dan bertelurnya burung betina. Selama mengerami telurnya, sang betina bersembunyi menutup lubang dengan dedaunan dan lumpur dengan lubang sebagai jendelanya. Kemudian burung jantan memberi makan burung betinanya melalui sebuah lubang kecil selama masa mengerami hingga berlanjut sampai anak mereka tumbuh menjadi burung muda.
Karena itulah burung Enggang menjadi contoh kehidupan bagi suku Dayak agar selalu mencintai dan mengasihi pasangan hidupnya dan mengasuh anak mereka hingga menjadi seorang Dayak yang mandiri dan dewasa <3