Tak kurang usaha pemerintah dan tenaga medis mensosialisasikan bahaya rokok bagi kesehatan tubuh dan lingkungan, namun berdasarkan data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), Indonesia ternyata justru menduduki pasar rokok tertinggi ketiga dunia setelah Cina dan India dengan jumlah perokok laki-laki dewasa paling tinggi di dunia.

Hal ini tentu sangat memprihatinkan, namun tak dapat dipungkiri bahwa usaha untuk berhenti merokok memang bukan perkara mudah bagi mereka yang sudah kecanduan. Untuk mencapai itu, selain adanya motivasi dari yang bersangkutan juga diperlukan peran tim medis juga keluarga.

TIPS BERHENTI MEROKOK 
TUMBUHKAN MOTIVASI
1. Rubah Pola Pikir
Adalah Keliru/salah bila menganggap bahwa :

  • Merokok dapat menenangkan pikiran dan meningkatkan daya konsentrasi
    Merokok adalah hak individu yang tidak boleh diganggu gugat.

Faktanya :

  • Pengaruh nikotin membuat kecanduan, pecandu rokok jadi gelisah, berkeringat dingin dan sakit perut bila tidak merokok. Saat menghisap rokok, nikotin menyentuh otaknya lagi, pecandu baru akan merasa tenang dan bisa konsentrasi lagi. Merokok adalah ketidakberdayaan melawan ketagihan nikotin dan akan berakibat pada kesehatannya.
  • Rasa tanggung jawab hendaknya membuat perokok tidak membawa risiko gangguan kesehatan akibat rokok pada anggota keluarga yang disayanginya

2. Ingat Bahaya Rokok
Rokok ibarat pabrik bahan kimia. Dalam satu batang rokok yang dihisap akan dikeluarkan sekitar 4000 bahan kimia berbahaya, diantaranya yang paling berbahaya adalah Nikotin,Tar dan Carbon Monoksida (CO). Nikotin menyebabkan ketagihan dan merusak jantung dan pembuluh darah. Tar menyebabkan kerusakan sel paruparu dan kanker. CO menyebabkan berkurangnya kemampuan darah membawa oksigen, sehingga sel-sel tubuh akan mati

3. Ingat Dampak Sosial Merokok
Bayi, balita, ibu hamil,ibu menyusui, lanjut usia mempunyai hak untuk menghirup udara segar dan bebas dari asap rokok.

4. Jauhi lingkungan yang berpotensi membuat kembali merokok
Hindari tempat hiburan, lingkungan, teman dan pergaulan yang menjadi tempat berkumpul para perokok. Sebaliknya cari lingkungan dan pergaulan baru yang lebih sehat.

5. Kelola Stress
Dengan melakukan aktivitas fisik, olahraga, rekreasi, beribadah, berkumpul bersama keluarga agar keinginan Anda merokok

CARA BERHENTI MEROKOK
Ada 3 cara untuk berhenti merokok, yaitu Berhenti Seketika, Menunda, dan Mengurangi. Hal yang paling utama adalah niat dan tekad yang bulat untuk melaksanakan cara tersebut:

1. Seketika. Cara ini merupakan upaya yang paling berhasil. Bagi perokok berat, mungkin perlu bantuan tenaga kesehatan untuk mengatasi efek ketagihan karena rokok mengandung zat Adiktif.

2. Menunda. Perokok dapat menunda mengisap rokok pertama 2 jam setiap hari sebelumnya dan selama 7 hari berturut-turut.
Contoh : Seorang Perokok biasanya merokok setiap hari pada pukul 07.00 pagi, maka pada:
Hari 1 : pukul 09.00
Hari 2 : pukul 11.00
Hari 3 : pukul 13.00
Hari 4 : pukul 15.00
Hari 5 : pukul 17.00
Hari 6 : pukul 19.00
Hari 7 : pukul 21.00

3. Mengurangi. Jumlah rokok yang diisap setiap hari dikurangi secara berangsur angsur dengan jumlah yang sama sampai 0 batang pada hari ke 7 atau yang ditetapkan.
Misal: dalam sehari seorang perokok menghabiskan 28 batang rokok, maka perokok dapat merencanakan pengurangan jumlah rokok selama 7 hari dengan jumlah pengurangan sebanyak 4 batang perhari. Sebagai contoh:
Hari 1 : 24 batang
Hari 2 : 20 batang
Hari 3 : 16 batang
Hari 4 : 12 batang
Hari 5 : 8 batang
Hari 6 : 4 batang
Hari 7 : 0 batang

KLINIK BERHENTI MEROKOK (KBM)
Bagi pecandu rokok, Kementerian Kesehatan telah melakukan pengadaan Klinik Berhenti Merokok (KBM) bebas biaya. Salah satunya adalah Klinik Berhenti Merokok yang dimiliki oleh Rumah Sakit Persahabatan (RSP) Jakarta dan beberapa Puskesmas di Bandung.

Dijelaskan dr Feni Fitriani Taufik SpP(K) dari Klinik Berhenti Merokok RSUP Persahabatan, Penanganan pecandu rokok di Klinik Berhenti Merokok berbasis tim yang melibatkan dokter spesialis paru, dokter umum, dokter gigi, dan psikiater. Cara berobat di Klinik Berhenti Merokok seperti pada umumnya berobat di Klinik biasa, lakukan pendaftaran atau perjanjian via telepon terlebih dahulu kemudian dilakukan konseling. Sesi konseling biasanya berjalan 30 menit. Konseling pertama biasanya lebih lama karena dokter harus menggali lebih dalam faktor yang membuat orang itu kecanduan rokok. Biasanya, terapi membutuhkan waktu 3 bulan. Terapi yang diberikan bisa berupa edukasi, hipnoterapi, atau terapi medis. Berdasarkan rekomendasi WHO ada 3 terapi medis yang bisa diberikan yaitu nikotin replacements therapy, bupropion, dan fariniclin. Ketiga obat itu bekerja seperti menggantikan peran nikotin selama 1-3 bulan terapi sehingga gejala sakaw atau withdrawal bisa mereda.

Semoga Tips ini dapat membantu para pecandu rokok untuk menghentikan kebiasaanya. Feel free to share 🙂 (dr Vicka Farah Diba)